Jangan Salahkan Pelajar kalo Pelajar sedikit Kurang Ajar Sementara Gurunyapun Malas Mengajar

Pages

Blogger templates

 

Minggu, 28 Oktober 2012

Cara mencari NISN siswa sd smp sma dan alumni

apakah anda ingin mencari NISN anda, apakah anda seorang pelajar sd,spm dan sma dan atau juga alumni anda bisa  mencari NISN anda di internet dan juga bisa menguslkanya di dunia maya yang dimana kita mengusulkan ke situs dikjar atau dinas pendikan indonesia .oke untuk lebihlanjut maka langsung saja kita bahas dibawah ini lebih lanjut :
1. anda membuka situs disini dimana situs ini adalah situs dari kementrian pendidikan indonesia .kemudian ada dua mundul pilihan pencarian berdasarkan NISN atau pencarian berdasarkan nama anda .

  • kalau di pencarian berdasarkan NISN tinggal masukan aja nomor NISn anda 
  • jika berdasarkan nama dan alamat maka ada harus memasukan 
  1. nama siswa 
  2. tempat tanggal lahir dan
  3. tanggal lahir kemudian ikuti petunjuk selanjutnya 
setelah kita mengikuti petunjuk semua yang ada diatas maka anda akan menemukan  nomor induk kita dengan segeranya . maka jika anda sudah menemukanya sayaucapkan selamat .
banyak situs situs yang menautkan situs dari diatas dimana supaya anda lebih mudah medapatkan nomor NISn anda . sebenarnya situs yang resmi hanyalah situs yang diatas donk, oleh karenya anda tinggal langsung aja masuk ke situ yang saya sudah sebutkan di atas dan akan lebih cepat dan tak ribet .

Minggu, 21 Oktober 2012

Program Pendidikan Profesi Guru

Dalam  upaya meningkatkan mutu guru sebagaimana diamanatkan UU No. 14 Tahun 2005 dan PP 74 Tahun 2008, guru harus berkualifikasi akademik minimal S1/D IV dan wajib memiliki sertifikasi pendidik yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Berkaitan hal tersebut  dan mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 126/P/2010/Tahun 2010 tentang  Penetapan LPTK  Penyelenggara PPG bagi guru dalam jabatan dan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 052/P/2011/Tahun 2011 tentang perubahan atas keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 126/P/2010, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMS diberi amanah untuk menyelenggarakan Program Pendidikan Profesi Guru dalam jabatan untuk empat program studi dengan kuota sebagai berikut:
- Bahasa Inggris (30 orang)
- Bahasa Indonesia (30 orang)
- Pendidikan Guru Sekolah Dasar (60 orang)
- Pendidikan Anak Usia Dini (60orang)
TUJUAN  PPGTujuan program PPG adalah  untuk menghasilkan guru profesional yang memiliki kompetensi: (a) merencanakan melaksanakan, dan menilai pembelajaran; (b) menindaklanjuti hasil penilaian dengan melakukan pembimbingan, dan pelatihan peserta didik; dan (c) mampu melakukan penelitian dan mengembangkan keprofesian secara berkelanjutan. DOWNLOAD LEAFLET

PESYARATAN PESERTA
  1. Memiliki kualifikasi akademik minimal sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV) dari program studi yang terakreditasi, kecuali Program Studi PGSD dan PGPAUD.
  2. Mengajar di satuan pendidikan di bawah binaan Kementerian Pendidikan Nasional.
  3. Guru PNS yang mengajar pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah  (Pemda) atau guru yang dipekerjakan (DPK) pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
  4. Guru bukan PNS yang berstatus guru tetap yayasan (GTY) atau guru yang mengajar pada satuan pendidikan negeri yang  memiliki Surat Keputusan dari Pemda.
  5. Memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK).
  6. Memiliki masa kerja sebagai guru minimal 5 tahun.
  7. Bersedia mengikuti pendidikan sesuai dengan peraturan yang ada dan mendapatkan ijin belajar dari Kepala sekolah dan Pemda.
  8. Memiliki surat keterangan berbadan sehat dari dokter.
  9. Memiliki surat keterangan bebas napza (narkotika, psikotropika, dan zat aditif lainnya) dari instansi yang berwenang.
SISTEM REKRUITMEN
  • Seleksi administrasi oleh Dinas Pendidikan.
    Calon peserta PPG mendaftar ke Diknas Pendidikan kabopaten/kota dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut.
  1. Formulir pendaftaran peserta PPG (Format P1).
  2. Foto kopi ijazah S-1/D-IV yang sudah dilegalisasi oleh perguruan tinggi asal atau Kopertis untuk lulusan PTS yang sudah tidak beroperasi.
  3. Foto kopi SK pengangkatan sebagai PNS bagi guru PNS, SK GTY atau SK dari Pemda bagi guru bukan PNS.
  4. Foto kopi SK pengangkatan sebagai guru bukan PNS (guru tetap pada satuan pendidikan tempat yang bersangkutan mengajar) dari KS dan/atau yayasan.
  5. Surat pernyataan kesediaan mengikuti pendidikan dan meninggalkan tugas mengajar yang ditandatangani oleh yang bersangkutan dan KS
  6. Surat persetujuan/ijin dari KS dan diketahui Disdik.
  7. Surat keterangan berbadan sehat dari dokter.
  8. Surat keterangan bebas napza dari instansi yang berwenang.
  • Seleksi akademik oleh FKIP – UMS
    1. LPTK melakukan verifikasi dokumen yang dikirim oleh dinas pendidikan provinsi/kabupaten/kota.
    2. LPTK melakukan seleksi akademik menggunakan tes dan non tes:
      • Tes penguasaan bidang studi (sesuai dengan program PPG yang akan diikuti).
      • Tes  kemampuan bahasa Inggris.
      • Tes potensi akademik.
      • Penelusuran minat dan bakat melalui wawancara dan observasi kinerja.
    3. LPTK menetapkan hasil seleksi sesuai dengan kuota dan melaporkan ke Dit Diktendik Ditjen Dikti dan BPSDMP & PMP.
KURIKULUM
Pendidikan Profesi Guru ini diselesaikan dalam waktu 2 semester. Kurikulum berisi program workshop pengemasan materi bidang studi untuk pembelajaran yang mendidik  (Subject Specific Pedagogy) dan disertai pemantapan kompetensi akademik kependidikan dan kompetensi akademik bidang studi,  serta PPL kependidikan. Proporsi beban belajar (SKS) untuk workshop SSP: PPL = 60 : 40

Tenaga PengajarStaf pengajar PPG merupakan  :
  1. Dosen tetap yang memiliki kualifikasi akademik minimal Strata 2 (S-2) dengan salah satu jenjang pendidikannya bidang kependidikan.
  2. Memiliki bidang keahlian  yang relevan dengan program studi PPG yang dibimbing.
  3. Memiliki sertifikat pendidik (telah tulus program sertifikasi dosen).
  4. Memiliki masa kerja sekurang-kurangnya 7 tahun dengan jabatan fungsiona minimal Lektor.
  5. Telah mengikuti pelatihan dosen pembimbing  PPG yang dilaksanakan oleh LPTK penyelenggara PPG.
Fasilitas
Fasilitas untuk mendukung pelaksanaan program PPG :
- Ruang multi media
- Perpustakan dan Hotspot
- Laboratorium Microteaching
Biaya Pendidikan- Biaya pendaftaran dan seleksi akademik (LPTK) Rp. 750.000
- Biaya kuliah selama 2 semester Rp 12.000.000

Klik disini

Jumat, 19 Oktober 2012

Cara mendidik Anak Ala Rasulullah

Rasulullah SAW adalah teladan umat muslim sedunia yang merupakan insan yang paling sempurna akhlaknya. Sehingga dikatakan bahwa beliau Rasul adalah al-Qur'an berjalan. Setiap orang tua pastinya menginginkan anaknya menjadi insan yang shaleh dan berpendidikan. yang menjadi permasalahannya adalah "Bagaimana cara Rasulullah mendidik anaknya agar menjadi baik dan benar???". Berikut ini merupakan salah satu contoh yang mungkin bisa menjadi teladan buat kita semua. Yaitu cara-cara mendidik anak yang dilakukan oleh Rasululah Nabi Muhammad SAW. Banyak orangtua yang tidak begitu memperhatikan pendidikan agama pada anak-anaknya sehingga mereka hidup tanpa tuntunan. Padahal agama memberikan panduan lengkap mendidik anak. Nah, lewat tulisan ini saya akan memberikan gambaran jelas tentang cara mendidik anak ala Rasullulah SAW. Semoga menjadi Kisah teladan yang bermanfaat bagi kita semua. Anak ibarat kertas putih, yang bisa ditulis dengan tulisan apa saja. Peran orangtua sangatlah vital. Karena melalui orangtualah, anak akan menjadi manusia yang baik atau tidak.Rasulullah SAW, sebagai teladan paripurna, telah memberikan tuntunan bagaimana mendidik dan mempersiapkan anak. Dan hal yang paling penting adalah keteladanan dalam melakukan hal-hal yang utama. Inilah yang harus dilakukan orangtua. Bukan hanya memerintah dan menyalahkan, tapi yang lebih penting adalah memberikan contoh konkret. Secara simultan hal itu juga harus ditopang oleh lingkungan, pergaulan, dan masyarakat. Pendidikan Islam benar-benar telah memfokuskan perhatian pada pengkaderan individu dan pembentukan kepribadian secara Islami. Semua itu dilakukan dengan bantuan lembaga-lembaga pendidikan Islam di dalam masyarakat tempat ia tinggal. Dan lembaga pendidikan Islam paling dini adalah orangtua dan keluarga, yang berperan sebagai madrasah pertama dalam kehidupan individu. Selain itu juga masjid, sebagai lembaga agama yang berperan mendidik individu dalam meningkatkan kualitas iman kepada Allah SWT dan menumbuhkan perilaku baik di dalam dirinya. Juga sekolah, sebagai lembaga pendidikan yang berperan membekali individu dengan keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki dalam kehidupan ini. Seorang anak menjalankan seluruh kehidupannya di dalam lingkungan keluarga, maka keluarga sangat bertanggung jawab dalam mengajari anak tentang berbagai macam perilaku Islami. Keluarga juga bertanggung jawab untuk membekali anak dengan nilai-nilai pendidikan sosial yang baik. Yang harus diperhatikan dan sangat penting dalam kehidupan anak yaitu pendidikan aqidah, lalu pendidikan rukun iman, pendidikan ibadah, dan pendidikan akhlaq. Sangat penting diajarkan kepada anak bahwa sebaik-baik manusia adalah mereka yang mempunyai akhlaq yang mulia. Dan itu juga ditopang dengan contoh yang mereka temukan di dalam keluarga dan lingkungan. Setiap anak muslim hendaknya diajari untuk selalu berakhlaq baik, seperti sikap ihsan, amanah, ikhlas, sabar, jujur, tawadhu, malu, saling menasihati, adil, membangun silaturahim, menepati janji, mendahulukan kepentingan orang lain, suci diri, dan pemaaf. Akhlaq yang baik merupakan fondasi dasar dalam ajaran Islam. Dan akhlaq yang baik diperoleh dengan berjuang untuk menyucikan jiwa, mengarahkannya untuk berbuat , dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Oleh karena itu perbuatan ibadah tidak lain merupakan sarana untuk mencapai akhlaq yang baik. Dalam hal ini Rasulullah SAW adalah contoh yang paling baik, teladan yang paripurna, dunia akhirat. Allah SWT berfirman; “Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS Al Qalam:4). Rasulullah SAW bersabda; “Aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq.” (HR Al-Bukhari). • Ihsan Ihsan adalah perbuatan manusia dalam melaksanakan seluruh ibadahnya secara baik dan menjalankannya secara benar. Perbuatan ihsan juga terdapat dalam bentuk interaksi dengan siapa pun makhluk Allah SWT. Ihsan mempunyai beberapa pengertian: Bersungguh sungguh dalam belajar dan profesional dalam bekerja. Membalas keburukan orang-orang yang berlaku salah dengan kebaikan atau menerima permintaan maaf dari mereka. Menjauhkan diri dari perilaku balas dendam dan memendam amarah (Setiap anak didik harus belajar memaafkan orang lain dan memberikan nasihat yang baik dengan penuh hikmah). Mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW dalam memiliki nilai moral yang tinggi dan menjadikannya contoh utama dalam kehidupan ini. Sebagaimana firman Allah SWT, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemunkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (OS An-Nahl: 90). Rasulullah SAW juga bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan berbuat balk dalam berbagai hal. Seandainya kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik; dan seandainya kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya salah seorang di antara kalian mempertajam mata pisaunya dalam membunuh binatang sembelihannya.” (HR Muslim). • Amanah Amanah adalah menyampaikan hak hak kepada orang yang memilikinya tanpa mengulur-ulur waktu. Sikap amanah dalam dunia ilmu pengetahuan berarti belajar dengan tekun dan rajin, sedangkan sikap amanah dalam berinteraksi dengan sesama manusia adalah dengan menjaga rahasia-rahasia mereka. Sebelum Rasulullah SAW menjadi nabi, masyarakat Jahiliyah yang hidup di sekitar Rasulullah SAW selalu menjuluki beliau dengan kata-kata Al-Amin, “orang yang terpercaya”. Itu karena para rasul memang memiliki sikap amanah, begitu pula dengan hamba-hamba Allah yang shalih. Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa, “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya.” Rasulullah SAW bersabda, “Jadilah kalian orang yang amanah bagi orang orang yang telah mempercayaimu, dan janganlah kalian mengkhianati orang yang mengkhianatimu.” (HR Daraquthni). • Ikhlas Seorang anak harus diajari untuk berbuat ikhlas, baik dalam melaksanakan pekerjaannya maupun proses belajarnya. Semua itu harus mereka laksanakan dengan ikhlas, demi mendapatkan ridha Allah SWT. Jangan sampai perbuatan tersebut dilandaskan pada sifat munafik, riya’, atau hanya mendapatkan pujian dari orang-orang. • Sabar Seorang anak harus belajar bahwa kesabaran adalah mendapatkan sesuatu yang tidak disenangi dengan jiwa yang lapang dan bukan dengan kemarahan atau keluhan. Sikap sabar dapat termanifestasi melalui sikap, baik dalam melaksanakan ibadah maupun muamalah, serta menjauhkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat. Oleh karena itu seorang mualim yang sabar akan menerima hal buruk dan siksaan terhadap dirinya dengan sikap yang tetap sabar. Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu, dan tetaplah bersiap siaga di perbatasan negerimu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu beruntung.” (QS Ali Imran: 200). Pada ayat yang lain Allah SWT berfirman, “Sesugguhnya hanya orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (QS Az-Zumar: 10). Rasulullah SAW bersabda, “Betapa menakjubkannya perkara orang-orang beriman, segala perkara mereka baik, dan hal itu tidak didapatkan kecuali oleh orang beriman. Apabila mendapatkan kebahagiaan, ia akan bersyukur dan itu adalah hal yang terbaik bagi dirinya. Begitu pula apabila ditimpa kesedihan, ia akan bersabar dan hal itu adalah yang terbaik bagi dirinya.” (HR Muslim). • Jujur Dalam menjalankan ibadah, muamalah, baik dalam bentuk perkataan maupun perbuatan, seorang mualim hendaklah berlaku jujur,hanya untuk mengharapkan ridha Allah SWT. Seorang anak hendaknya diajarkan untuk memiliki sifat jujur, baik di dalam perkataan maupun perbuatannya, sehingga setiap ucapan yang keluar dari mulutnya sesuai dengan realitas yang ada. Tidak berbohong di hadapan orang lain, karena sifat bohong adalah satu ciri orang munafik. Sifat jujur akan mendatangkan keberkahan dalam rizqi serta dapat membantu seseorang mualim untuk meraih nurani yang tenteram dan jiwa yang damai. Allah SWT berfirman dalam AlQuran, “Di antara orang-orang mukmin itu ada orang yang menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah, maka di antara mereka ada yang gugur. Dan di antara mereka ada pula yang menunggu-nunggu, dan mereka sedikit pun tidak mengubah janjinya.” (QS AlAhzab: 23). Rasulullah SAW bersabda, “Hendaknya kalian berlaku jujur. Karena kejujuran akan menunjukkan seseorang pada perbuatan baik, dan perbuatan baik akan membawa seseorang kepada surga. Seseorang yang memiliki sifat jujur dan terus mempertahankan kejujurannya, di sisi Allah akan tercatat sebagai orang yang jujur. Dan hendaknya kalian menjauhkan diri dari sifat bohong. Karena kebohongan akan menyeret seseorang pada dosa, dan dosa akan mengantar manusia ke pintu neraka. Seseorang yang berbuat bohong dan masih terus melakukan kebohongan, di sisi Allah akan tercatat sebagai pembohong.” (HR Muslim). • Tawadhu’ Seorang anak hendaknya diajari bahwa tawadhu’ atau rendah hati hanya dapat dicapai dengan menjauhkan diri dari sifat sombong di hadapan hamba Allah yang lain. Jalinlah hubungan dengan fakir miskin, karena doa mereka mustajab. Dan bergaullah dengan baik dengan siapa saja. Usahakan untuk menjauhkan diri dari sikap angkuh, mengagung-agungkan diri, baik dengan memperlihatkan harta, mahkota, maupun ilmu pengetahuan. Jangan suka dengan puji-pujian yang berlebihan atau penghormatan di luar batas. Salah satu sikap tawadhu’ Rasulullah SAW, beliau sangat tidak suka orang-orang memberikan pujian kepada beliau atau berdiri untuk memberi penghormatan kepada beliau. Tidak hanya itu, Rasulullah SAW juga tidak pernah membedakan diri beliau dengan para sahabat beliau sehingga beliau pun mengerjakanapa yang para sahabat kerjakan. Rasulullah pun terbiasa bercanda dengan para sahabat, mendatangi mereka, bermain dengan putra-putra mereka, dan memulai untuk mengucapkan salam atau menjabat tangan para sahabat terlebih dahulu. Allah SWT berfirman dalam surah Al Furqan: 63, “Dan hamba-hamba yang baik dari Tuhan, Yang Maha Penyayang, adalah orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati; dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan.” Begitu juga dalam firman lainnya. “Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak ingin menyombongkan diri dan berbuat kerusakan di muka bumi. Dan kesudahan yang baik itu adalah untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS Al-Qashash: 83). • Malu Seorang anak hendaknya diajari bahwa malu adalah bagian dari iman, yang dapat mendekatkannya pada kebaikan dan menjauhkan dari keburukan. Sikap malu akan mencegah seorang mualim untuk melakukan perbuatan dosa. Selain itu juga akan menjadikan seorang mualim untuk berbicara benar dalam berbagai kondisi. Rasulullah SAW adalah orang yang,sangat pemalu, sehingga beliau tidak pernah berbicara kecuali yang baik-baik saja. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa tidak memiliki rasa malu, maka ia tidak memiliki keimanan.” (HR Bukhari Muslim). • Saling Menasihati Seorang anak hendaknya diajari bahwa nasihat adalah perkataan yang tulus, terlepas dari maksud-maksud tertentu ataupun hawa nafsu. Maka seorang mualim hendaknya memberikan nasihat kepada mualim lainnya. Karena nasihat dapat melepaskan seseorang dari api neraka. Sering memberi nasihat juga bagian dari akhlaq para nabi dan rasul. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Ashy ayat 3, “Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan aural shalih dan nasih-menasihati supaya menetapi kesabaran.” Rasulullah SAW juga bersabda, “Agama adalah sebuah nasihat.” Para sahabat bertanya, “Bagi siapa, wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Bagi (milik) Allah, para rasul, dan seluruh kaum mualimin.” (HR Muslim). • Adil Seorang anak haruslah diajari bahwa keadilan adalah sifat utama, yang mana seseorang menempatkan sesuatu pada tempatnya. la haruslah menjunjung tinggi sifat kebenaran dan membela mereka yang terzhalimi. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan….” (QS An-Nahl: 90). Rasulullah SAW bersabda, “Orang orang sebelum kalian telah hancur; karena apabila mereka yang terhormat mencuri, mereka akan membiarkannya, tetapi apabila ada orang lemah yang mencuri, mereka menerapkan hukum kepadanya.” (HR Al-Bukhari). • Membangun Silaturahim Silaturahim adalah berbakti dan berbuat baik kepada orangtua serta kaum kerabat. Di samping itu juga menjaga hak-hak para tetangga dan orangorang lemah. Semua itu dilakukan untuk mempererat ikatan hubungan di antara keluarga dan untuk menumbuhkan rasa cinta di antara manusia. Yang termasuk dalam bagian silaturahim adalah berlaku baik dan sopan ketika bertemu dengan kaum kerabat, serta menyambut kedatangan mereka dengan suka cita. Silaturahim juga dapat diartikan sebagai mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui cara mengikatkan tali kekeluargaan, menyambut kedatangan para tetangga dengan suka cita, dan menampakkan wajah senang ketika bertatap muka dengan mereka. Tidak hanya itu, silaturahim juga dapat termanifestasi melalui menjenguk orang yang sakit, dan membantu meringankan beban mereka. Allah SWT berfirman, “Dan orangorang yang menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.” (QS Ar-Ra’d: 21). • Menepati Janji Tanamkan rasa percaya kepada anak bahwa menepati janji yang telah dibuatnya merupakan salah satu tanda orang beriman, dan Allah SWT menyukai hal itu. Kalau ia tidak mampu menepatinya, ajarkan pula untuk minta maaf. Menyalahi janji termasuk dalam kategori perbuatan hina, karena perbuatan itu hanya akan menghilangkan kepercayaan dan rasa hormat. Tidak hanya itu, perbuatan tersebut juga akan melahirkan kemurkaan Allah. Allah SWT berfirman, “Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti dimintai pertanggungjawabannya.” (QS Al-Isra: 34). • Mendahulukan Kepentingan Orang Lain Ikhlas berkorban dan mendahulukan kepentingan orang lain termasuk dalam perbuatan-perbuatan yang utama dalam ajaran Islam. Sikap ini terimplementasi dalam bentuk mencintai orang lain, melayani kebutuhan kaum mualimin, berkorban demi kepentingan mereka, dan memiliki keyakinan bahwa ikatan persaudaraan dalam Islam dan mendahulukan kepentingan sesama saudara mualim merupakan akhlaq mulia. Oleh karena itu marilah bersegera melaksanakan perbuatan wajib demi mendapat ridha Allah SWT tanpa harus menunggu ucapan terima kasih. Dan mulailah mendahulukan kepentingan orang lain, karena sifat itu dapat membebaskan seorang mualim dari sifat egois. Allah SWT berfirman, “Dan mereka mengutamakan (orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan spa yang mereka berikan itu. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang yang beruntung.” (QS Al-Hasyir: 9). Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah beriman seseorang sebelum mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.” Mari kita ajarkan kepada anak-anak kita untuk berkasih sayang dengan sesama, terutama kepada orang-orang lemah dan tertindas. Tidak merendahkan atau menyakiti, apalagi mencela mereka. Hendaklah kita selalu bersikap lemah lembut kepada makhluk Allah yang lain. Kasih sayang akan mendatangkan cinta dan menyatukan hati. Sikap keras hanya akan memisahkan hati dan menumbuhkan kebencian. Marilah kita membiasakan diri untuk meminta maaf kepada orang lain, memberikan pertolongan dan manfaat untuk sesama dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan. Allah SWT berfirman, “Dan dia termasuk orang-orang yang beriman dan sating berpesan untuk berkasih sayang….” (QS Al-Salad 17). Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa tidak mengasihi, maka tidak akan dikasihi.” (HR Bukhari Muslim). • Suci Diri Islam adalah agama yang mengajarkan kebersihan. Islam sangat menganjurkan kepada setiap individu mualim agar selalu menjaga kebersihan badan, pakaian, dan tempat tinggal masingmasing. Seorang mualim hendaknya menyucikan diri dari najis dan kotoran yang menempel pada pakaian atau badan, karena ketika menghadap Allah SWT seseorang diharuskan bersuci. Ajaran Islam menganjurkan mempergunakan pakaian yang bersih dan yang terbaik untuk bersujud menghadap Allah SWT. Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku, dan sapulah kepalamu, dan basuhlah kakimu sampai dengan kedua mata kaki; dan jika kamu junub, mandilah.” (QS AI-Maidah: 6). • Pemaaf Sifat utama lain yang kita ajarkan kepada anak-anak adalah murah hati, pemaaf, dan berani karena benar. • Pengetahuan ihwal Akhlaq yang Buruk Kita juga harus memberi tahu kepada anak-anak kita ihwal akhlaq yang buruk. Diharapkan dengan pengetahuan itu anak-anak bisa menghindar dari hal tersebut. Sifat yang jelek itu seperti ghibah atau ngerumpi, yakni membicarakan keburukan-keburukan saudaranya sesama mualim dan orang yang dibicarakan itu tidak ada di hadapannya. Perbuatan ghibah itu bisa dalam bentuk perkataan, perbuatan, isyarat, ataupun sindiran. Kemudian namimah, yaitu perbuatan seseorang yang menukil perkataan seseorang dan kemudian menyampaikannya kepada orang lain dengan tujuan mengobarkan api permusuhan di antara kedua orang tersebut. Akhlaq tercela lainnya seperti riya’, hasad, ucapan keji, sombong, penyindir, pemalas, marah, kikir, bohong, tamak. Mereka yang berakhlaq baik biasanya hatinya akan dicondongkan kepada ajaran agama. Mudah bagi mereka menerima nasihat, dan selalu melakukan evaluasi diri. Anak-anak yang tumbuh di tengah keluarga yang istiqamah mengerjakan perintah Allah SWT dan menghindari larangan-Nya insya Allah akan selalu dituntun-Nya dalam pendidikan dan kasih sayang-Nya. Itulah tadi salah satu contoh kisah teladan Cara mendidik Anak Ala Rasulullah - dan jawaban Bagaimana cara Rasulullah mendidik anaknya agar menjadi baik dan benar? yang akan sangat baik bila kita mengambil nilai-nilai positif dari kisah tersebut. Semoga dapat bermanfaat positif bagi anda yang Kisah Teladan ini.

Metode Baru Cegah Kenakalan Pelajar


Kenakalan remaja, utamanya kenakalan anak-anak sekolah dirasakan akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan. Tak terhitung jumlah korban siswa yang tewas ditangan sesama pelajar akibat tawuran yang brutal. Berbagai seminar dan simposium telah banyak digelar demi mencari penyebab dan solusi. Tak urung para psikolog telah banyak berkomentar, berteori tentang sesuatu yang seharusnya yang dilakukan. Pihak-pihak sekolah terkait pun telah menerapkan pelbagai peraturan, namun kenakalan dan perkelahian massal seolah hanya berhenti sebentar. Beberapa waktu kemudian penyakit kronis itu seperti kambuh lagi dan jatuh korban lagi. Para guru dan orang tua seperti kehilangan akal mengatasi persoalan ini. Setiap jam-jam sekolah beberapa orang tua cemas, sebentar-sebentar melihat jam atau menanyakan kabar anaknya lewat telepon selulernya masing-masing. Cemas jangan-jangan anaknya jadi korban tawuran atau malah jadi pelakunya. Para orang tua murid yang suka bertindak diluar akal sehat sering memilih jalan pintas agar anak-anaknya tak lagi bengal. Meminta jasa dukun atau paranormal. Tetapi sehabis anak itu di “sembur” oleh dukun, tetap saja mereka bengal bahkan makin menjadi-jadi. Guru-guru BP pun kewalahan segala teori kepribadian yang pernah ia kunyah, tak cocok ia terapkan. Gejolak darah muda anak-anak itu terlalu jauh dengan teori. Hampir semua orang nyaris putus asa melihat perkembangan generasi muda, khususnya di Jakarta itu. Di sebuah SMU yang terkenal dengan murid-muridnya yang amat amat nakal dan sering tawuran itu, sedang diadakan semacam rapat atau seminar. Seminar kali ini amat serius ingin menuntaskan masalah yang tak bisa terselesaikan. Rapat itu dihadiri oleh seluruh guru, psikolog dan pihak terkait dari Diknas setempat. Rapat itu berjalan alot. Dimulai pukul sebelas, namun hingga jam lima sore ini belum dapat disimpulkan secara gamblang apa solusi dan apa tindakan kedepan Sudah barang tentu kondisi ini membuat sebagian besar peserta rapat letih dan bosan. Apalagi makalah atau seminar yang dipresentasikan merupakan materi-materi lama. Barang lama yang diberi label baru dan ke-inggris-inggrisan pula supaya nampak lebih gagah dan menyakinkan. Tidak ada sesuatu yang baru. Tidak ada sebuah terobosan. Begitu kesimpulan Manap, seorang guru olahraga yang terkenal dingin dan kadang eror. Dalam rapat itu Manap memang diam dan belum mengemukakan pendapatnya. Malah selama rapat berlangsung ia sering mondar-mandir dari toilet ke toilet. Tiba saat Manap diminta pendapatnya, seperti biasa dengan sikapnya yang dingin ia tampil ke depan. “Selama ini pendidikan moral, etika yang kita ajarkan pada anak didik kita sebenarnya sudah pas dan benar adanya” Kata Manap mengawali kalimatnya. “Hanya saja ada yang luput dari perhatin kita semua, ada yang kita lupakan, mulai sekarang kita harus merenovasi toilet. Toilet-toilet itu harus ditata ulang diganti dengan kloset jongkok atau apapun namanya. Dan membudayakan para guru agar kencing dengan cara jongkok. Sebab saat semua guru kencing berdiri, seperti kata pepatah, maka murid-murid akan kencing berlari, mereka akan semakin nakal. lanjut Manap mantap masih tanpa ekpresi.

Selasa, 16 Oktober 2012

Uji Kompetensi Guru Online 2012

Uji Kompetensi Guru Online 2012

Guru sebagai ujung tombak pelaksanaan pendidikan menjadikan peran yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Tuntutan peran guru tersebut menjadi semakin besar dengan telah dicanangkannya guru sebagai profesional oleh Presiden pada tanggal 4 Desember 2004. Sehingga pada tahun 2005 terbitlah Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sehubungan dengan hal tersebut, kebijakan Pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan profesi guru telah dilakukan melalui berbagai upaya.
Profesionalisme guru diselenggarakan melalui pengembangan diri yang dilakukan secara demokratis, berkeadilan, tidak diskriminatif, dan berkelanjutan dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kode etik profesi. Pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui upaya peningkatan kompetensi guru yang dilaksanakan dan diperuntukan bagi semua guru baik yang sudah bersertifikat maupun belum bersertifikat. Sehubungan dengan itu, uji kompetensi guru (UKG) dilakukan untuk pemetaan kompetensi, pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) dan sebagai entry point penilaian kinerja guru (PKG)
Untuk menghadapi ujian kompetensi Contoh soal uji kompetensi guru (UKG) atau kisi-kisi soal telah disediakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Seperti dikutip dari kompas.com (23/07) bahwa Kemendikbud telah menyediakan contoh soal yang dapat diakses secara gratis di www.ukg.kemdikbud.go.id.
Tetapi sampai tulisan ini dibuat, website resmi Kemendikbud untuk mendapatkan contoh soal UKG online yang beralamat di www.ukg.kemdikbud.go.id belum bisa diakses. Hal ini tidak sesuai dengan yang dikatakan oleh Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara Bambang Winarji di Medan, Minggu (22/7/2012) “Tinggal diakses saja, terus diunduh, di sana ada pedoman-pedoman bahasan yang diujikan, 30 persen pedagogik, 70 profesional
Dalam uji kompetensi, guru akan mengerjakan soal yang berjumlah 100 soal dengan waktu 120 menit. Komposisi instrumen materi tes UKG adalah 30% kompetensi pedagogik dan 70% kompetensi profesional. Setiap lokasi ujian akan diawasi satu pengawas, dan teknisi. Para peserta UKG akan mengikuti ujian secara bergelombang. Tidak ada yang tahu soalnya akan seperti apa ketika pelaksanaan ujian yang sesungguhnya dan kemungkinan bocor sedikit karena semua berlangsung secara online.
Persiapkan diri sejak dini dengan terus belajar dan tetap bersikap tenang. Karena tujuan awal dari UKG Online adalah untuk menghimpun data awal dalam proses pembinaan profesi guru. PGRI juga pun meminta Kemendikbud agar UKG tidak dikaitkan dengan sertifikasi, terlebih dengan penerimaan tunjangan profesi guru (TPG). Kepada para guru peserta uji kompetensi hendaknya tidak terpengaruh rayuan oknum tertentu yang dapat menyediakan bocoran soal UKG dengan iming-iming uang.
Yukkk latihan dulu bisa klik disini